PENGEMBANGAN APLIKASI MOBILE AUGMENTED REALITY MENGGUNAKAN SISTEM BILINGUALTERINTEGRASIFITUR MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MUSEUM PRASEJARAH CALIO PENGEMBANGAN APLIKASI MOBILE AUGMENTED REALITY MENGGUNAKAN SISTEM BILINGUALTERINTEGRASIFITUR MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MUSEUM PRASEJARAH CALIO Section Articles
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Museum prasejarah Calio merupakan museum daerah Soppeng yang khusus memamerkan koleksi
peninggalan masa prasejarah di daerah ini. Permasalahan utama yang terjadi di museum prasejarah Calio
adalah tidak ada keterangan yang menjelaskan secara rinci mengenai deskripsi dari objek benda museum
yang dipajang, pihak pengunjung yang cenderung pasif dan canggung untuk bertanya mengenai informasi
koleksi museum, serta kendala bahasa yang digunakan jika ada wisatawan asing yang berkunjung.
Penulis menawarkan sebuah solusi permasalahan dengan membuat sebuah konsep digitalisasi objek
purbakala pada museum prasejarah Calio dalam bentuk aplikasi mobile augmented reality. Aplikasi yang
dibuat menggunakan sistem bilingual (dua bahasa) yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris serta dapat
menampilkan informasi dalam bentuk multimedia berupa teks, audio dan visual. Aplikasi ini dilengkapi
dengan fitur snapshot yang berfungsi untuk mengambil gambar serta fitur sharing untuk berbagi data hasil
snapshot melalui koneksi yang didukung perangkat mobile serta dapat diupload menggunakan aplikasi email
dan sosial media. Aplikasi ini hanya berjalan pada perangkat mobile yang menggunakan sistem operasi
Android.
Dengan menggunakan metode 3D object tracking, setiap gambar yang dijadikan image target yang
ideal dapat dilacak oleh sistem AR berdasarkan fitur gambarnya. Metode ini memiliki tingkat keberhasilan
sebesar 93,3% untuk waktu respon, 83,3% untuk deteksi objek dengan posisi yang berbeda, 70% untuk
deteksi objek dengan latar belakang yang berbeda dan 73,3% untuk deteksi objek pada jarak yang berbeda.