PENGEMBANGAN SISTEM PENYIRAMAN TANAMAN OTOMATIS BERBASIS SENSOR HUJAN DAN INTEGRASI TELEGRAM
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Tanaman merupakan makhluk hidup yang tak bisa terpisahkan dengan kehidupan makhluk lain dan lingkungan sekitarnya. Tanaman melakukan fotosintesis untuk mengambil karbon dioksida dan menghasilkan udara, namun untuk melakukan fotosintesis tanaman membutuhkan air. Air merupakan faktor utama untuk pertumbuhan tanaman dan tanpa perawatan intensif tanaman bisa saja mati, maka tanaman butuh perhatian khusus untuk mengoptimalkan pertumbuhannya dengan memanfaatkan teknologi. Salah satu bagian dari perkembangan teknologi saat ini yaitu Internet of thing (IoT). Oleh karena itu penulis ingin membuat “Rancang Bangun Pengembangan Sistem Penyiraman Otomatis dengan Sensor Hujan dan Telegram”. Sistem ini dirancang untuk menjaga kelembaban tanah dan waktu penyiraman yang tepat untuk tanaman dengan menggunakan beberapa komponen, termasuk ESP32 sebagai mikrokontroler dan telegram sebagai sistem monitoring. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang memiliki dua tahap yaitu tahap perancangan alat, kedua yaitu pengujian alat dan pengambilan data. Hasil pengujian alat dalam kondisi tidak hujan dengan waktu yang telah ditentukan berdasarkan program dan saat pengujian alat tepat jam 07.00.00 pagi hari selenoid ON untuk melakukan penyiraman begitu pula pada jam 17.00.00 sore hari, Sedangkan pada kondisi hujan mikrokontroler tidak mengirimkan perintah ke selenoid untuk melakukan penyiraman akibat dari Raindrop yang telah mendeteksi adanya hujan sehingga selenoid OFF sampai dengan waktu yang telah ditentukan sebelumnya. Dari pengujian penelitian ini, nilai akurasi waktu penyiraman yang didapatkan yaitu 100%, atau nilai errornya yaitu 0%. Sedangkan pada waktu lama penyiraman, nilai akurasi pada pengujian 1-2 lama penyiraman yang didapatkan yaitu 100%, atau nilai error yaitu 0%. Namun pada pengujian 3 di jam 07.05.00 terdapat waktu lebih yaitu 1 detik sehingga didapatkan hasil error yaitu 0,02% dan hasil akurasinya yaitu 99,98%. Sedangkan pada pengujian penyemprotan didapatkan hasil keluaran air yaitu, pada sisi kanan dan sisi kiri memiliki jari-jari 50 cm dengan jumlah keseluruhan 1 meter pada tiap titik penyemprotan, dan panjang pipa antara titik penyemprotan dengan titik yang lain adalah 1 meter.