Rancang Bangun Mesin Penetas Telur Metode Forced Air Dengan Sumber Energi Hibrid

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Asma Ainuddin
Tino Suhaebri
Nurhajawarsi Nurhajawarsi
Nurasmi Rahmawati

Abstract

Penelitian ini mengembangkan mesin penetas telur forced air dengan teknologi IoT dan sumber tenaga hibrid untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil peternakan unggas di Kabupaten Bantaeng. Penggunaan ESP32 sebagai kontroler memungkinkan pemantauan dan pengendalian mesin dari jarak jauh secara real-time kedepannya, sementara tenaga hibrid memastikan operasi berkelanjutan meskipun terjadi pemadaman listrik. Hasil pengujian menunjukkan tegangan maksimum PV mencapai 19.37 V pada pukul 13.00 dan arus maksimum 1.3 A pada pukul 14.30. Tegangan baterai berkisar antara 13.38 V hingga 16.64 V, dengan nilai tegangan pada beban antara 13.3 V hingga 14.56 V dan arus antara 0.5 A hingga 1.1 A. Pada ruang pemanas, heater 2 mencapai suhu 45.4 °C dalam 80 menit, lebih tinggi dibanding heater 1 yang hanya mencapai 39.6 °C. Laju pemanasan heater 2 dari 24.4 °C ke 35.2 °C dicapai dalam 10 menit, sementara heater 1 memerlukan 30 menit untuk mencapai suhu yang sama. Pada pengujian ruang penetasan, heater 2 mencapai 38.8 °C dalam 80 menit, lebih tinggi dari heater 1 yang mencapai 37 °C. Penggunaan daya listrik untuk heater 1 adalah 241.6 W dengan biaya Rp. 180.000,00, sementara heater 2 menggunakan 989.6 W dengan biaya Rp. 721.000,00. Sistem PLTS memiliki kapasitas baterai 172.8 WH dan membutuhkan waktu 4 hari untuk pengisian penuh.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##